Tak terasa sudah dua bulan saya meyandang status sebagai mahasiswi
pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Masih jelas terbayang seragam
putih abu-abu yang saya kenakan setiap hari untuk pergi ke sekolah. Waktu
berlalu, hari berganti sekarang saya pergi menuntut ilmu dengan mengenakan
seragam berwarna putih tulang lengkap dengan pantofel dan segala atribut
kebanggaan. Dari segal hal yang telah saya lewati beberapa bulan ini, PSDP
berhasil menjadi hal yang paling melekat dalam ingatan.
Dua hari setelah kegiatan PSDP usai, jadwal perkuliahan normal dimulai. Saya
bertemu wajah-wajah baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mereka
adalah teman-teman kelas saya dari program studi Destinasi Pariwisata. Selain
itu, ada beberapa mata kuliah yang bahkan baru pertama kali saya dengar
namanya, seperti pengetahuan pariwisata.
Setiap hari saya melakukan rutinitas yang hampir sama yaitu, bangun
pagi, sholat, menyetrika baju, mandi, berpakaian, menyiapkan barang bawaan, dan
berangkat ke kampus. Sesampainya di kampus, saya mengikuti pelajaran sesuai
jadwal, sholat dan makan di saat istirahat dan pulang atau mengikuti kegiatan
lain yaitu, UKM atau kerja kelompok. UKM yang saya ikuti adalah IKMM. Saya
boleh jadi sendiri di tanah rantau tanpa keluarga tetapi saya merasa memiliki
keluarga baru yaitu teman-teman di Destinasi Pariwisata dan anggota IKMM.
Setelah dua bulan melakukan
rutinitas ini saya merasa lebih bisa mengatur diri sndiri karena sekarang saya
sudah merabtau dan harus mandiri, saya juga merasa sangat semangat dalam
mempelajari hal-hal berbau pariwisata yang merupakan bidang yang sangat baru bagi
saya. Lagi, saya lebih mencintai Indonesia ketika di sini saya semakin menyadari
bahwa Indonesia merupakn negara yang sangat kaya terutama di bidang
pariwisatanya dan tentu saja begitu juga dengan daerah asal saya, Lombok. Saya
harap kedepannya saya tetap memiliki semangat seperti ini dalam belajar maupun
berorganisasi sehingga dapat mendapat IPK dan pengalaman yang maksimal dan bisa
berguna sebagai bekal saya menjadi insan pariwisata yang berbudi dan sukses.




